Coping Stress
I.
Pengertian
dan Jenis-jenis Coping
Menurut
Lazarus dan Folkman: coping merupakan usaha kognitif dan perilaku yang
berubah secara konstan untuk memanajemen tuntutan eksternal dan atau internal
yang spesifik, yang dinilai membebani atau melampaui sumber daya individu.
Coping strategy dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Problem focused coping
Coping strategy dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Problem focused coping
Problem-focused
coping mengarah pada penyelesaian masalah,
seperti mencari informasi mengenai suatu masalah, mengumpulkan solusi-solusi
yang dapat dijadikan alternatif, mempertimbangkan alternatif dari segi biaya
dan manfaatnya, memilih alternatif, dan menjalani alternatif yang dipilih
(Lazarus & Folkman, 1984). Jadi
dalam problem-focused tidak hanya berencana sebanyak mungkin,
tapi segera melakukan rencana terbaik.
Di dalam problem focused coping
terdapat tipe-tipe coping, yaitu:
- Confrontive coping :
Upaya agresif individu untuk mengubah situasi, misalnya dengan mengubah
pikiran seseorang.
- Planful Problem-solving :
Usaha coping yang bertujuan untuk mengubah keadaan yang dapat pula
disertai pendekatan analitis untuk menyelesaikan masalah.
- Seeking social support :
termasuk dalam kedua kategori coping, yaitu merupakan upaya mencari
dukungan sosial.
2. Emotion focused coping
Fungsi
coping ini bertujuan mengendalikan respon emosional yang muncul atas suatu
situasi yang menimbulkan stress. Pengendalian respon menggunakan pendekatan
perilaku dan kognitif. Pendekatan perilaku dilakukan untuk mengalihkan
perhatian individu mengenai masalah yang dihadapi seperti mengkonsumsi alcohol,
berolah raga, dan nonton televisi.
Di dalam emotion focused coping
terdapat tipe-tipe coping sebagai berikut :
- Accepting responsibility :
Upaya coping dengan cara mengakui peran individu dalam masalah yang
dialaminya, misalnya dengan mengkritik diri, diiringi dengan upaya
memperbaiki keadaan, misalnya dengan meminta maaf atau menebus kesalahan.
- Distancing :
Usaha untuk menjauhkan diri dari masalah, misalnya dengan tidak memikirkan
masalah yang dihadapi secara serius atau dengan menganggap seolah-olah
masalah tersebut tidak ada.
- Self control :
Upaya mengatur perasaan, misalnya dengan menyembunyikan perasaan atau
mengatur tindakan.
- Escape-avoidance :
Tindakan melarikan diri atau menghindari masalah, misalnya dengan makan,
minum-minuman keras, merokok, mengonsumsi obat, atau dengan menghindari
orang-orang. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara memikirkan
harapan-harapan tertentu, misalnya harapan bahwa situasi yang dilaluinya
akan segera berlalu.
- Positive reappraisal :
Upaya untuk menciptakan makna positif dengan terfokus pada perkembangan
individu, misalnya dengan merasa diri semakin dewasa atau berubah menjadi
orang yang semakin baik. Strategi ini juga mengandung penekan religious,
misanya dengan menemukan keyakinan baru atau dengan berdoa. Salah satu
contohnya adalah meditasi, yang bermanfaat untuk melepaskan ketegangan
tubuh dan pikiran, serta mendorong munculnya gambaran positif.
- Seeking social support :
seeking social support termasuk dalam kedua kategori coping, yaitu
merupakan upaya mencari dukungan sosial. Dalam kaitannya dengan emotion
focused coping, dukungan sosial yang termasuk dalam hal ini adalah
dukungan emosional, misalnya dengan menerima simpati dari orang lain,
serta meminta saran, baik dari keluarga maupun teman.
Refrensi
Basuki, A.M. Heru.
(2008). Psikologi Umum. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
No comments:
Post a Comment