YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sunday, April 28, 2013

Tulisan 3


Coping Stress

       I.            Pengertian dan Jenis-jenis Coping
            Menurut Lazarus dan Folkman: coping merupakan usaha kognitif dan perilaku yang berubah secara konstan untuk memanajemen tuntutan eksternal dan atau internal yang spesifik, yang dinilai membebani atau melampaui sumber daya individu.

Coping strategy dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Problem focused coping 
            Problem-focused coping mengarah pada penyelesaian masalah, seperti mencari informasi mengenai suatu masalah, mengumpulkan solusi-solusi yang dapat dijadikan alternatif, mempertimbangkan alternatif dari segi biaya dan manfaatnya, memilih alternatif, dan menjalani alternatif yang dipilih (Lazarus & Folkman, 1984).  Jadi dalam problem-focused tidak hanya berencana sebanyak mungkin, tapi segera melakukan rencana terbaik.
Di dalam problem focused coping terdapat tipe-tipe coping, yaitu:
  1. Confrontive coping : Upaya agresif individu untuk mengubah situasi, misalnya dengan mengubah pikiran seseorang.
  2. Planful Problem-solving : Usaha coping yang bertujuan untuk mengubah keadaan yang dapat pula disertai pendekatan analitis untuk menyelesaikan masalah.
  3. Seeking social support : termasuk dalam kedua kategori coping, yaitu merupakan upaya mencari dukungan sosial.
 2. Emotion focused coping
            Fungsi coping ini bertujuan mengendalikan respon emosional yang muncul atas suatu situasi yang menimbulkan stress. Pengendalian respon menggunakan pendekatan perilaku dan kognitif. Pendekatan perilaku dilakukan untuk mengalihkan perhatian individu mengenai masalah yang dihadapi seperti mengkonsumsi alcohol, berolah raga, dan nonton televisi.
Di dalam emotion focused coping terdapat tipe-tipe coping sebagai berikut :
  1. Accepting responsibility : Upaya coping dengan cara mengakui peran individu dalam masalah yang dialaminya, misalnya dengan mengkritik diri, diiringi dengan upaya memperbaiki keadaan, misalnya dengan meminta maaf atau menebus kesalahan.
  2. Distancing : Usaha untuk menjauhkan diri dari masalah, misalnya dengan tidak memikirkan masalah yang dihadapi secara serius atau dengan menganggap seolah-olah masalah tersebut tidak ada.
  3. Self control : Upaya mengatur perasaan, misalnya dengan menyembunyikan perasaan atau mengatur tindakan.
  4. Escape-avoidance : Tindakan melarikan diri atau menghindari masalah, misalnya dengan makan, minum-minuman keras, merokok, mengonsumsi obat, atau dengan menghindari orang-orang. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara memikirkan harapan-harapan tertentu, misalnya harapan bahwa situasi yang dilaluinya akan segera berlalu.
  5. Positive reappraisal : Upaya untuk menciptakan makna positif dengan terfokus pada perkembangan individu, misalnya dengan merasa diri semakin dewasa atau berubah menjadi orang yang semakin baik. Strategi ini juga mengandung penekan religious, misanya dengan menemukan keyakinan baru atau dengan berdoa. Salah satu contohnya adalah meditasi, yang bermanfaat untuk melepaskan ketegangan tubuh dan pikiran, serta mendorong munculnya gambaran positif.
  6. Seeking social support : seeking social support termasuk dalam kedua kategori coping, yaitu merupakan upaya mencari dukungan sosial. Dalam kaitannya dengan emotion focused coping, dukungan sosial yang termasuk dalam hal ini adalah dukungan emosional, misalnya dengan menerima simpati dari orang lain, serta meminta saran, baik dari keluarga maupun teman.

Refrensi
Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment