YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sunday, June 8, 2014

Bentuk-bentuk Utama dalam Terapi


Bentuk-bentuk utama dalam terapi terdiri dari beberapa macam, yaitu: terapi supportive, terapi reducative, dan terapi reconstructive.
1.         Supportive
            Terapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.  
a.      Tujuan dari terapi suportif adalah : 
·         Menaikkan fungsi psikologi dan sosial 
·         Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin 
·         Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima 
·         Mencegah terjadinya relaps 
·         Bertujuan agar penyesuaian baik 
·         Mencegah ketergantungan pada dokter 
·         Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga 
b.      Syarat pemberian terapi : 
·         Gangguan bersifat sedang 
·         Kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat. 
c.       Macam-macam teknik terapi suportif: 
·         Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang kesehatan. 
·         Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan. 
·         Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial. 
·         Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik. 
·         Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar. 
·         Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi intensitasnya sampai di bawah titik kritis. 
·         Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi. 
·         Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis). 
·         Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis.
 2. Reducative
     Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai tujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain : 
·         Penyembuhan sikap (attitude therapy) 
·         Wawancara (interview psychtherapy) 
·         Penyembuhan terarah (directive therapy) 
·         Psikodrama, dll.
     Tujuan dari reducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi redukatif antara lain ialah sebagai berikut : 
·         Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy) 
·         Terapi sikap (attitude therapy) 
·     Terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer) 
·         Konseling terapetik 
·         Terapi case work 
·         Reconditioning 
·         Terapi kelompok yang redukatik 
·         Terapi somatik 2
3. Reconstructive 
a.      Definisi Terapi Rekonstruktif 
 Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa dari pada transfersi atau lebih mudahnya dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang. 
b.      Tujuan Terapi Rekonstruktif 
 Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru. 
c.       Cara psikoterapi reconstructive : 
·         Psikoanalisa Freud. 
·         Psikoanalisa non Freud. 
·         Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa.