YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sunday, May 4, 2014

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi



Istilah konseling berasal dari kata Counsel yang diambil dari bahasa latin Coonselium yang artinya bersama. Pertama kali istilah ini digunakan oleh Frank Parsons (1908) saat Ia melakukan konseling karir dan oleh Carl Rogers yang mengembangkan terapi klien (Client Centered). Konseling merupakan proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya.
Menurut British Association of counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Brammer dan Shostrom (1982) mendefinisikan konseling yaitu sebagai suatu sintesis dari berbagai kecendrungan yang berkaitan dengan gerakan bimbingan, kesehatan mental, psikometri, dan kasus-kasus sosial.
Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitas pekembangan individu. Hubungan dalam konseling berbeda dengan situasi, hubungan dalam konseling ditandai dengan : 
Ø  Hubungan yang bersifat unik dan umum,
Ø  Adanya keseimbangan obyektifitas dan subyektifitas,
Ø  Adanya keseimbangan unsur kognitif dan konatif,
Ø  Adanya keseimbangan antara kesamar-samaran dan kejelasan,
Ø  Adanya keseimbangan tanggung jawab.
Sedangkan psikoterapi merupakan interaksi sistematis klien-terapis yang memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan berkembang sebagai individu.
Menurut Mappiare (dalam Hartosujono, 2004) ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan konseling dikemukakan sebagai berikut:
Ø   Konseling merupakan bagian dari psikoterapi. Psikoterapi merupakan bagian yang lebih luas dari pada konseling.
Ø  Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah. Selanjutnya konseling lebih mengarah pada pengembangan-pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang mengarah penyembuhan-penyesuaian-penyembuhan.
Ø  Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi kepribadian dan psikopatologi. Pada perkembangan selanjutnya konseling juga memanfaatkan perkembangan teori-teori kepribadian dalam konteks ilmu perilaku.
Ø    Dijelaskan oleh Narayana Rao (dalam Hartosujono, 2004) bahwa tujuan antara konseling dan psikoterapi sama, namun keduanya berbeda dalam proses pencapaiannya. Psikoterapi mencapainya dengan cara ‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling lebih mengarah pada identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien, agar klien lebih maksimal dalam kehidupannya.
Perbedaan konseling dengan psikoterapi menurut corey (1988) konseling yaitu peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih, berjangka pendek, difokuskan pada masalah, membantu individu untuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya, dan individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebih efektif. 
Sedangkan psikoterapi yaitu: difokuskan pada proses-proses yang tidak sadar, berurusan dengan pengubahan struktur kepribadian, mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu. Dan ada juga perbedaan menurut Prawitasari (2002), konseling adalah lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan konselor (dominan pada tataran kognitif), sedangkan psikoterapi lebih sebagai koreksi pengalaman emosi.
Konseling dan Psikoterapi merupakan suatu usaha profesional untuk membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai permasalahan yang bersifat psikologis. Dengan kata lain Konseling dan Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu perubahan tingkah laku (behavioral change), kesehatan mental positif (positive mental health), pemecahan masalah (problem solving), keefektifan pribadi (personal effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making). Dengan demikian seorang konselor perlu didukung oleh pribadi dan keterampilan yang dapat menunjang keefektifan konseling.
Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama. Adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada prilaku yang sangat substansi.