Tugas
Sistem Informasi Psikologi
(Artificial
Intelligence)
Disusun oleh :
Nama : Nirmala Sari
NPM : 15511186
Kelas : 4PA07
Artificial
Intelligence
Pada awalnya komputer
hanya difungsikan sebagai alat hitung, namun seiring dengan perkembangan jaman,
komputer diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang
dikerjakan oleh manusia. Manusia bisa pandai menyelesaikan masalah karena mempunyai
pengetahuan, penalaran dan pengalaman. Agar komputer bisa bertindak seperti dan
sebaik manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai
kemampuan menalar. AI merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia.
Kecerdasan
buatan atau Intelegensi Artifisial (Artificial
Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah.
Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan
dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logica fuzzy, jaringan
syaraf tiruan dan robotika.
Menurut Lenat dan Feigenbaum
(1992), tujuan dari AI adalah memahami kognisi manusia, mencoba untuk
mendapatkan pengetahuan ingatan manusia yang mendalam, kemampuan problem solving, belajar, membuat
keputusan, dll. Sedangkan menurut Siswanto (2000) Al merupakan proses di mana peralatan mekanik dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan
menggunakan pemikiran atau kecerdasan
seperti manusia.
Pengertian AI
dapat ditinjau dari dua pendekatan (Siswanto, 2000) :
·
Pendekatan Ilmiah( A Scientific
Approach)
Pendekatan
dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak sama dengan kasus
mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari komputer, dan dapat
diatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan
tingkatan pada konsep.
·
Pendekatan Teknik( An Engineering
Approach)
Usaha untuk menghindari definisi AI,
tetapi ingin mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real
world problem).
Banyak
hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif
tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan
persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal
yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang
masih sulit untuk direalisasikan dalam informatika. Seperti
contoh: Pengenalan Obyek/Muka dan bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi
ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer,
berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah
mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan
tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah
pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa
dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah.
Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan
perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata.
Sistem
AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan
militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
a.
Sejarah
Artificial Intelligence
Sebelum tahun
1950, Claude Shannon dan Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat
bisa/tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar
mesin dapat dikatakan cerdas). Shannon mempublikasikan artikel dengan judul “A Chess-Playing Machine”. Bibit AI
pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General
Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan
bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali
dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College yang dihadiri oleh
para peneliti AI. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang
disebut Logic Theorist, diumumkan.
Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan
teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain
yang disebut General Problem Solver
(GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahan segala macam masalah.
Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini
kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak
terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus
menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi
komputer yang solid.
AI saat ini meliputi
berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar
dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan
teorema matematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit. AI systematizes dan mengotomatisasi
tugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk setiap bidang
aktivitas intelektual manusia.
Tujuan Kecerdasan buatan:
· Untuk mengembangkan metode dan sistem,
· Untuk menyelesaikan masalah, masalah yang biasa
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misalnya pengolahan
citra, perencanaan, peramalan dll, meningkatkan kinerja sistem informasi yang
berbasis komputer.
· Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman individu
mengenai bagaimana otak manusia bekerja.
Sejauh
ini AI telah dipakai untuk melakukan berbagai hal. Dengan segala keterbatasan,
AI telah dipergunakan untuk :
·
Membuat aplikasi komputer yang sangat mudah bagi
pemakai
·
Meningkatkan pemecahan masalah secara cepat dan
konsisten
· Membantu menyelesaikan masalah yang mengandung data
yang tidak lengkap atau kurang jelas
·
Menangani informasi yang berlebihan
·
Meningkatkan produktifitas dalam melaksanakan banyak
tugas
·
Membantu melaksanakan pencarian data
b.
AI
& Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
Artificial
Intelligence (kecerdasan buatan), komputer dan program-programnya yang
menakjubkan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kecerdasan
buatan adalah cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan
komputer (hardware) dan
program-program komputer (software) yang
mampu meniru fungsi kognisi manusia. Kecerdasan buatan mencakup hasil dari
produk komputer yang dinilai cerdas jika dihasilkan oleh manusia.
Inteligensi
adalah kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep
abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan
pengetahuan secara tepat. Nickerson, Perkins & Smith (1985), mengungkapkan beberapa
kemampuan yang mempresentasikan inteligensi manusia:
·
Kemampuan mengklasifikasikan pola
·
Kemampuan memodifikasi perilaku secara
adaptif
·
Kemampuan berpikir secara deduktif
·
Kemampuan berpikir secara induktif
(generalisasi)
·
Kemampuan mengembangkan dan menggunakan
model konseptual
·
Kemampuan memahami atau mengerti
Semua
orang yang merangkai model proses distribusi parallel seperti neuron, telah
bekerja keras untuk mencoba menemukan solusi atas pertanyaan tentang otak
sebagai mesin berpikir. Setelah melalui riset psikologi selama lebih dari 1
abad, terutama melalui riset psikologi kognitif beberapa abad yang lalu. Apa
yang telah dipelajari tentang mesin berpikir manusia, yang disebut otak. Otak berbeda secara fundamental dibandingkan
dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa digunakan. Mungkin AI akan
berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai otak manusia.
Beberapa
program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan
sangat pintar menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer
mampu memecahkan beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang
mendetil, lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia.
Seperti yang
ditampilkan dalam tabel perbandingan komputer tipe Von Neumann dengan otak,
jadi tidak aneh jika para ilmuwan menghentikan pekerjaan mereka. Mereka bekerja
dengan jenis mesin yang salah. untuk membuat komputer lebih mirip otak baik
dalam struktur maupun prosesnya. Sistem jaringan neuron, model-model PDP, dan
hubungannya telah menggoda ilmuwan untuk menemukan prinsip komputerisasi yang
memerintah jaringan neuron pada sistem saraf manusia.
Mereka melakukannya dengan cara yang tampak sangat abstrak. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti tingkah laku neuron, yaitu bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain. Hubungan diantara mereka bisa menguat atau melemah, lalu stabil dan seterusnya. Sebuah konsep penting juga telah diajukan mengenai jaringan neuron yang juga masih dipelajari, yaitu melalui sistem seperti sinapsis (seperti infrastruktur otak) yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman. Beberapa usaha telah berhasil. Cara pandang baru mengenai kognisi manusia telah menimbulkan banyak antusiasme diantara para pendukungnya .
Mereka melakukannya dengan cara yang tampak sangat abstrak. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti tingkah laku neuron, yaitu bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain. Hubungan diantara mereka bisa menguat atau melemah, lalu stabil dan seterusnya. Sebuah konsep penting juga telah diajukan mengenai jaringan neuron yang juga masih dipelajari, yaitu melalui sistem seperti sinapsis (seperti infrastruktur otak) yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman. Beberapa usaha telah berhasil. Cara pandang baru mengenai kognisi manusia telah menimbulkan banyak antusiasme diantara para pendukungnya .
Referensi
:
Lenat, Douglas B. &
Edward Feigenbaum. (1991). On The Thresholds Of Knowledge, Stanford University.
Nickerson, R., Perkins, D. N.
& Smith, E. (1985). The teaching of thinking. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Siswanto. (2000). Pengertian
dan sejarah dari artificial intelligence (AI). Diunduh dari http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/TI322/032076/TI322-032076-756-4.pdf, diakses pada 11 Januari 2015.
Wikipedia. (2014). Kecerdasan buatan. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan,
diakses pada tanggal 11 Januari 2015.
No comments:
Post a Comment