|
Nirmala sari Npm:15511186 Kelas : 1PA02 |
|
|
|
|
3/30/2012 |
|
v Fenomena Alam Air Terjun Berdarah
Benua Antartika di Kutub Selatan adalah benua es beku yang biasa disebut banyak orang gunung salju, negeri berselimut salju nan dingin baru baru ini meleleh karena panas bumi yang sangat meningkat akibat pemanasan gelobal, hingga terbentuklah bongkahan-bongkahan yang pada sela-sela bongkahan tersebut mengalir air berwarna merah pekat, seperti merah darah.
Fenomena air terjun darah ini pun tidak luput dari penelitian yang katanya warna merah menyerupai darah ini memang benar-benar darah, darah yang dihasilkan dari jutaan mikro bakteri kuno yang selama puluhan tahun telah bertahan hidup, bersembunyi dibalik balok-balok es tersebut, karena umurnya yang sudah sangat tua mengakibatkan mikro bakteri kuno tersebut mati dan mengeluarkan darah, begitu katanya.
Air terjun yang terbentuk dari sela-sela bongkahan gunung es sangat indah terlihat dari kejauhan.Perpaduan warna putih dan merah yang kabarnya sampai saat ini masih terus mengalir dengan deras layaknya air terjun. Lalu sebanyak apa mikro bakteri tersebut sehingga dapat menghasilkan aliran darah yang tiada henti? Hal ini dapat mengingatkan kita tentang laut merah yang terbelah dari pedang Nabi Musa yang tertulis di kitab suci Al-Quran.
v Ilmu Sains
Inilah salah satu fenomena alam yang langka terjadi, bagaimana tidak dari sebuah sumber air yang mengalir pada sebuah air terjun bisa terdapat aliran darah yang mengalir terus menerus.Pertama kali seorang geolog menemukan air terjun beku tahun 1911 dan mereka menemui hal aneh yang mereka kira adalah warna merah yang mengalirmerupakan warna yang berasal dari ganggang merah, namun sifat sejatinya ternyata lebih dari yang mereka duga. Fenomena Alam yang sangat aneh dan langka, sebuah air terjun mengeluarkan semacam darah dan mengalir terus menerus.
v Pendapat Para Ahli
Dugaan ilmuan adalah, sekitar 2 juta tahun yang lalu Glester Taylor terkurung dibawah aliran air yang mengandung kumpulan mikroba kuno yang terkurung di dalam lapisan es yang sangat tebal secara alami. Mereka berkembang secara independen dan mereka hidup tanpa cahaya, panas, dan oksigen. Kondisi itu membuatnya kaya akan zat besi dalam darah sehingga membuatnya berwarna merah.
Setelah beberapa waktu kemudian terjadi retakkan kecil dan membuat celah pada gletser, sehingga menyebabkan air dan para mikroba kuno merah keluar perlahan tanpa mencemari ekosistem di dalamnya.
Para ilmuan menduga hal ini bisa saja terjadi pada planet lain seperti Mars dan Yupiter, yang terlihat tak ada kehidupan diluar, namun sebenarnya didalamnya terdapat ekosistem.
Air terjun berdarah ini benar-benar suatu fenomena alam yang ajaib baik secara visual maupun ilmiah.
No comments:
Post a Comment