Ceritanya saat ini aku yang begitu memujamu,
Mengharapkanmu
seperti yang dulu.. kembali ke sisi ku.
Besar harapanku untuk melihat senyum
ceriamu, lagi.
Kamu tau saat kutuliskan kata demi kata ini entah berapa banyak
air mata yang turun membasahi bumi.
Air mataku setelah kepergiaanmu begitu
ikhlasnya membasahi pipi ini.
Satu yang ku sadari engkau memang begitu
berarti.. harus apa lagi yang kuperbuat agar kau kembali, nyatanya tak satupun
membawakan hasil yang menyenangkan hati.
Engkau tetap pergi dengan meninggalkan
sejuta kenangan bersamaku.
Tiap waktu berlalu, ku coba untuk mengikhlaskan kepergianmu..
Walaupun yang kurasa ikhlas tak
pernah ada mengiringi kepergianmu.
Kasih andai senyummu tak pernah seindah itu,
tawamu tak seceria itu, kebaikanmu tak pernah sebesar itu dan kehadiranmu tak
seberarti ini, aku pasti dengan mudahnya melepaskanmu, melepaskan dirimu
bahagia bersamanya.
Yasudah, pergilah kamu yang dulu selalu membahagiakan jika
memang wangi bunga yang baru mekar dihatimu begitu menyakinkan, akan kucoba
segera mengikhlaskanmu.
Semoga kamu dibahagiakan olehnya.
Satu yang tak bisa kulupakan adalah “berada disampingmu sungguh
menguatkan”
TEAMO :))
TEAMO :))